Workshop SIGNAS Minerbapabum di Batam
Pada tanggal 10 Juli 2009, bertempat di Hotel Novotel Batam, dilangsungkan Workshop Sistem Informasi Geografis Nasional (SIGNAS) bidang Mineral, Batubara dan Panas Bumi (Minerbapabum), yang dihadiri oleh peserta dari Dinas Pertambangan dan Energi (distamben)propinsi se Sumatera, Babel dan Kep. Riau. Diinformasikan bahwa selain di Batam, Workshop yang sama juga akan diselenggarakan di Makasar pada tanggal 24 Juli 2009 dengan peserta dari distamben se-Sulawesi, Maluku, NTT, terakhir di Surabata pada tanggal 31 Juli 2009, dengan peserta dari distamben Se-Jawa, Kalimantan, Bali dan NTB.
Dalam sambutannya Sesditjen Minerbapabum, Dr S Witoro Soelarn menyampaikan antara lain " ... SIGNAS minerbapabum ini juga sebagai ajang untuk sinkronisasi, koordinasi dan meningkatkan kerjasama khususnya antara pemerintah pusat dan daerah. Melalui forum ini juga kita dapat saling membagi pengalaman, melengkapi data dan informasi dalam rangka mewujudkan database nasional minerbapabum yang terpadu..."
Selain itu juga di sampaikan bahwa ada 4 pokok penting dalam membangun SIG yaitu: (1) aspek data, (2) aspek SDM, (3) aspek perangkat atau software dan hardware, dan (4) aspek institusi yang diwujudkan dalam bentuk kelembagaan dan tatalaksananya. Empat aspek tersebut semestinya menyatu dan tidak terpisahkan. SIG tidak bisa hanya semata-mata terdiri dari data dan SDM atau data dan alat atau perangkat saja. Namun 4 aspek tadi adalah sebuah totalitas untuk keberhasilan sistem SIG yang dibangun.
Ada tiga pokja yang membahas materi sesuai apa yang ingin dicapai oleh Worskhop ini, yaitu : Pokja Infrastruktur, Pokja Pengelolaan dan pemanfaatan data dan terakhir Pokja kerjasama dan regulasi. Berbagai isu dan kendala disampaikan dalam pembahasan pokja ini. Sasaran utamanya adalah terjadinya integrasi infrastruktur dan data dengan payung hukum yang memadai. Untuk itu dalam pertemuan ini juga dihasilkan draft atau konsep awal rancangan keputusan menteri tentang teknis pengelolaan dan kerjasama SIG bidang mineral, batubara dan panas bumi.
edpraso
sumber: