Virus Mydoom.f serang Bisnis
JAKARTA (Bisnis): Rabu, 25/02/2004Sebuah varian dari virus Mydoom-yakni Mydoom.f-kemarin kembali menyerang sejumlah komputer di Indonesia, sementara Bisnis Indonesia menjadi salah satu korban serangan virus yang dinilai jauh lebih berbahaya tersebut. Antonius Alfons, direktur PT Vaksincom, menjelaskan varian baru yang menyerang sekitar pk. 16.00 WIB itu menghapus seluruh data- terutama dokumen-dokumen berbasis Microsoft Office. "Sebagai varian, tingkat penyebarannya jauh lebih rendah daripada Mydoom.A, Mydoom.B bahkan NetSky," ujarnya kepada Bisnis kemarin. Dia menjelaskan varian biasanya sudah dikenali pola-polanya oleh antivirus, namun pengembangnya selalu berusaha menciptakan varian baru untuk mengelabui peranti lunak pemindai. Menurut pemantauan Vaksincom, lanjut Antonius, jumlah komputer-baik server maupun PC-yang terinfeksi Mydoom.f di Indonesia masih di bawah 1.000 unit namun telah menempati posisi kedua setelah Mydoom dalam urutan serangan virus. Virus Mydoom.f hanya menyerang komputer yang tidak dilengkapi update antivirus terbaru. Cara kerja virus ini hampir sama dengan Mydoom sebelumnya, yakni membuka port untuk masuk ke dalam sistem. Mydoom sebelumnya juga relatif tidak merusak data dalam PC karena hanya menciptakan serangan denial of service (DoS) pada situs SCO dan Microsoft. Namun Mydoom.f menghapus seluruh dokumen seperti virus Klez. Dokumen yang terhapus, kata Antonius, sulit dikembalikan lagi karena tidak berada di Recycle Bin. "Virus membuka dokumen itu, menghapus seluruh isinya, lalu menyimpannya kembali." Dia menuturkan virus Mydoom yang menyerang ribuan PC dan ratusan mail server di Indonesia sejak akhir Januari lalu secara teknologi tergolong sederhana, namun disebarkan-oleh para penyusup-dengan cerdik. "Penulisnya memanfaatkan kebiasaan pengelola mail server yang langsung memblokir executable file dalam attachment e-mail, namun membiarkan file dengan ekstensi .zip masuk ke PC pengguna," kata Antonius. Antivirus terlambat Ferry Triyansyah, manajer teknologi pada harian Bisnis Indonesia, yang sistemnya terserang Mydoom.f kemarin sore, menjelaskan virus tersebut menginfeksi karena keterlambatan penyedia antivirus mengirimkan update. "Sampai sekarang, [tadi malam, pk. 21.00 WIB] baru tersedia update untuk antivirus komputer di tingkat client namun belum tersedia bagi mail server," ujarnya. Akibat peristiwa tersebut, sebagian besar karya jurnalistik wartawan Bisnis Indonesia yang sedianya diperuntukkan bagi edisi hari ini terhapus sama sekali dan tidak sempat diselamatkan. "Kami memutuskan untuk tetap terbit kendati harus mengurangi jumlah halaman dan terpaksa meminta teman-teman di redaksi untuk menulis ulang berita atau artikel yang hilang tersebut. Bagaimanapun, pelayanan kepada pembaca Bisnis merupakan prioritas yang tidak dapat ditawar-tawar lagi," ujar Ahmad Djauhar, pemimpin redaksi Bisnis Indonesia. Dia juga menyampaikan permohonan maaf kepada segenap pembaca Bisnis atas kendala teknis tersebut sambil menjelaskan bahwa konfigurasi koran ini-untuk edisi 25 Februari-terpaksa diubah dari tiga seksi menjadi dua seksi. "Selain itu, mungkin terdapat sejumlah data pada halaman Tabel Bursa, Keuangan, dan Komoditas yang merupakan pengulangan dari edisi sebelumnya." (dss) |
![]() |
|