PTFI Miliki Shaft Produksi Pertama Tambang Bawah Tanah di Indonesia
Shaft Produksi Big Gossan PT Freeport Indonesia (PTFI) sekarang dalam tahap ekskavasi dan pengembangan, dengan pekerjaan shaft sinking (konstruksi shaft) dilakukan dengan penggunaan platform Galloway (permuka kerja) dengan ketinggian 13 meter. Shaft vertikal ini, dengan ukuran diameter 5,5 meter dan 642 meter dalamnya akan digunakan untuk memindahkan bijih dari crusher ke conveyor (sistem ban berjalan) dengan menggunakan skip (semacam ember besar). Ilmu teknik dan rancangan shaft, juga pekerjaan shaft sinking dan konstruksi dilakukan oleh PT Redpath Indonesia, yang ada pengalaman lebih dari 70 shaft sinking berjumlah lebih dari 71.000 meter.
Konstruksi shaft dimulai dengan ekskavasi pilot raise (lubang pertama), yang kemudian diperlebar melalui peledakan, dibersihkan dan dilapisi dengan konkrit dengan ketebalan 250 milimeter yang berfungsi untuk memperkuat dinding shaft tersebut. Proses ini (benching) akan berlanjut hingga konstruksi shaft mencapai level dasarnya. Shaft ini adalah jenis shaft pertama di Indonesia.Â
Konstruksi Shaft Produksi Big Gossan diperkirakan akan selesai pada tahun 2009, dan dilanjutkan dengan konstruksi sistem hoisting double-drum atau pengendalian skip untuk pemindahan bijih dari dasar shaft (level crusher) ke level conveyor. Kapasitas sistem hoisting tersebut diperkirakan mencapai 7.000 ton per hari dengan menggunakan 2 skip berkapasitas 13 ton per skip. Dengan menggunakan empat rope guides (tali pemandu) pada setiap skip untuk memastikan keselamatan dan stabilitas.
Umur tambang Big Gossan adalah 18 tahun, dan diperkirakan akan mulai berproduksi pada tahun 2009 dan akan mencapai produksi tertinggi 7.000 ton per hari pada tahun 2011.
sumber: