Harga Emas Naik Lagi

Harga Emas Naik Lagi
Pedagang dan Pembeli Masih Bersikap Hati-hati

Kompas, 24 Agustus 2005

Jakarta, kompas - Harga emas internasional di Bursa New York pada Jumat (19/8) baru mencapai 436,8 dollar AS per troy ounce, Senin (22/8) menjadi 439,5 dollar AS per troy ounce. Dampak dari kenaikan itu mengakibatkan harga jual emas di dalam negeri naik sekitar Rp 12.000 menjadi Rp 142.000 per gram.

Faktor utama penyebab kenaikan itu adalah melonjaknya harga minyak dunia dan melemahnya rupiah hingga menembus Rp 10.000 per dollar AS. Pengamatan di sejumlah toko emas di Ibu Kota dan sekitarnya, Selasa kemarin, perdagangan emas terlihat lesu.

Umumnya, para pembeli maupun penjual bersikap hati-hati berkaitan dengan fluktuasi harga jual emas. Seorang ibu yang ditemui di toko emas di kawasan Pasar Baru, Jakarta Pusat, mengatakan, biar kelihatan cantik, dirinya tetap ingin mengenakan perhiasan emas. Namun, di sisi lain dirinya juga membutuhkan biaya untuk keluarganya sehingga sebagian perhiasan itu terpaksa dijual lagi.

Di Pasar Blok A, misalnya, beberapa konsumen terlihat menjual perhiasannya dengan alasan untuk mencukupi kehidupan keluarganya. Kalaupun ingin membeli perhiasan emas, mereka lebih memilih untuk melakukan tukar tambah.

Ny Mila (30), warga Kebayoran Lama, menuturkan, kalau kalung emas ini enggak dijual, bagaimana bisa memberi makan anaknya. Paling enggak, sebagian uang itu habis dipakai untuk membayar uang sekolah, katanya.

Menurut Fajar, pedagang emas di Pasar Blok A, harga emas terus-menerus mengalami perubahan. Sejak gonjang-ganjing harga minyak, lalu nilai tukar rupiah semakin melemah, harga emas makin sulit ditentukan.

Sebelum nilai tukar mencapai di atas Rp 10.000 per dollar, harga emas masih berkisar Rp 130.000 per gram. Itu pun sudah termasuk ongkos pembuatannya, kata Fajar.

Hal itu pun diakui Maulana, pemilik toko mas Mustika. Dia mengeluhkan daya beli masyarakat yang semakin menurun. Bahkan, penurunannya mencapai sekitar 30 persen.

Cenderung meningkat

Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Emas dan Permata Indonesia (Apepi) Jeffrey Thumewa mengatakan, fluktuasi harga emas akibat berbagai faktor, yakni faktor harga minyak dan kondisi politis dunia.

Dari Bursa Perdagangan New York, harga emas mulai meningkat sejak 19 Agustus lalu yang mencapai 436,8 dollar AS per troy ounce. Selanjutnya, harga emas menjadi 437,8 dollar AS dan meningkat lagi menjadi 439,5 dollar AS per troy ounce.

Jika diperhitungkan harga emas dalam negeri, berat satu troy ounce sama dengan 31,1 gram. Apabila dalam kurs Rp 10.000 per dollar AS, harga emas mencapai Rp 142.000 per gram.

Di Hongkong, harga emas pada pembukaan Selasa kemarin dilaporkan mencapai 438,6 dollar AS per troy ounce. Kemudian, ditutup pada posisi 440,1 dollar AS per troy ounce.

Jeffrey mengatakan, saat ini para spekulan makin sering bermain emas untuk modal investasi. Kondisi rupiah yang terus melemah ini bisa mengakibatkan pedagang melebur emasnya untuk diekspor dalam bentuk logam mulia. Untuk membangkitkan daya beli emas dalam negeri, Apepi menilai penciptaan situasi yang kondusif sangatlah menentukan sehingga masyarakat tidak mudah panik.

sumber: