Fundamental Saham Medco Solid
Jumat, 06 Januari 2006, 00:33 WIB
Fundamental Saham Medco Solid
Laporan -
Saham PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) berpeluang menguat dalam perdagangan jangka panjang. Potensi penguatan saham sektor pertambangan tersebut ditopang fundamental yang solid, selain faktor teknis.
Saham Medco berpotensi menuju level Rp 5.000 dalam 12 bulan ke depan, kata analis PT Paramitra Alfa Sekuritas Rifki Isnaini Hassan kepada Investor Daily di Jakarta, Kamis (5/1).
Pada perdagangan kemarin, saham Medco ditutup menguat Rp 250 (7,14%) ke posisi Rp 3.750. Volume transaksi saham yang dibukukan mencapai 50,56 ribu lot senilai Rp 92,94 miliar. Sedangkan frekuensi transaksi saham Medco tercatat sebanyak 900 kali.
Broker ZR bertransaksi beli saham Medco sebanyak 32.500 lembar pada harga rata-rata Rp 3.725, ZP 266 ribu saham di harga Rp 3.413,76, dan YU sebanyak 375 ribu lembar dengan harga Rp 3.608,33. Sedangkan broker YJ membeli saham Medco sebanyak 25 ribu di harga Rp 3.650 dan SS 1.000 lembar pada harga Rp 3.375.
Menurut Rifki, secara fundamental, pergerakan saham Medco banyak ditopang kenaikan harga minyak dunia. Harga minyak dunia yang diperkirakan masih bergerak di kisaran US$ 50-60 per barel berpotensi mendongkrak kinerja perseroan, karena penjualan akan meningkat. Apalagi, rencana Medco yang akan mengubah konsentrasi bisnis ke gas juga berpotensi meningkatkan kinerja perseroan, ujar dia.
Dalam pandangan dia, dengan proyeksi permintaan gas yang akan meningkat pada 2006, outlook Medco solid. Sedangkan harga rata-rata minyak dunia yang diperkirakan tidak turun di bawah US$ 50 per barel makin memberikan sentimen positif pada saham Medco.
Secara teknis, saham Medco berpeluang uptrend, karena indikator stochastic oscillator, relative strength index (RSI), dan Williams%R (W%R) menunjukkan kecenderungan menguat. Sedangkan indikator moving average convergence divergence (MACD) mulai memperlihatkan sinyal bullish, imbuhnya.
Dia menilai, dalam jangka pendek, saham Medco berpeluang menuju level Rp 3.900, jangka menengah Rp 4.300, dan pada perdagangan jangka panjang berpotensi ke posisi Rp 5.000.
Sedangkan analis PT Eficorp Sekuritas N Jaganathan menilai, dengan memanfaatkan momentum January Effect, saham Medco berpeluang menuju level tertinggi pada 6 Juli 2005 di posisi Rp 3.850. Polanya demikian. Bila pada Juli 2005 kenaikan dipicu sentimen positif penerbitan laporan keuangan, sedangkan saat ini karena January Effect, ujar dia.
Dia menambahkan, bila level Rp 3.850 tertembus, saham Medco berpeluang melanjutkan penguatan ke posisi Rp 3.875. Di sektor minyak, saham Medco masih cukup menarik dibanding Energi Mega Persada maupun Apexindo, jelas dia.
Namun, karena kurang likuid, saham Medco hanya menarik untuk jangka pendek (shorterm). Apalagi, pemain pada saham Medco relatif sedikit. Meskipun demikian, lanjut dia, dengan aset senilai Rp 14,7 triliun per September 2005, dan kewajiban Rp 8,4 triliun, fundamental Medco cukup menjanjikan.
Selama periode tersebut, price to earning ratio (PER) Medco mencapai 12,84 kali, dengan price to book value (PBV) sebesar 2,21 kali. Sedangkan PER Energi Mega per Juni 2005 mencapai 27,05 kali dan PBV 13,46 kali.
Laba Naik 28%
Sementara itu, manajemen Medco Energi Internasional menargetkan perolehan laba bersih pada akhir 2005 akan meningkat sekitar 28% dibanding tahun sebelumnya yang hanya US$ 74 juta. Kita optimistis dapat tercapai, karena perseroan masih mampu mempertahankan produksi. Apalagi, harga minyak dunia juga masih tinggi, kata Corporate Research & Information Section Head Medco Gamala V Katoppo kepada Investor Daily, beberapa waktu lalu.
Menurut dia, optimisme tersebut didasari perolehan laba bersih perseroan hingga triwulan ketiga 2005 yang terbukukan US$ 68,43 juta. Jika itu terjadi, akan ada peningkatan sekitar 28,37% dari perolehan laba tahun sebelumnya, jelasnya.
Gamala menambahkan, total penjualan perseroan hingga akhir tahun ini diperkirakan juga meningkat dibanding tahun sebelumnya yang mencapai US$ 545 juta, yang terdiri atas migas US$ 382 juta, jasa pengeboran US$ 106 juta, penjualan metanol US$ 55 juta, dan tower US$ 1,5 juta. Selama 2005, penjualan diprediksi mencapai US$ 588 juta, karena hingga triwulan ketiga sudah terbukukan US$ 442,21 juta.
Sementara itu, Medco Energi melalui anak perusahaannya PT Medco Ethanor Indonesia menjalin kerja sama dengan Trada Bioenergy Indonesia membentuk perusahaan joint venture PT Ethanol Lampung yang memproduksi etanol. Medco Ethanor memiliki porsi saham sebesar 85% di PT Ethanol Lampung dan Trada Bioenergy hanya 15% dengan total investasi US$ 43,13 juta. Manajemen MEDC menjelaskan, pabrik tersebut memiliki kapasitas produksi sebesar 180 kilo liter per hari atau sekitar 60.000 kilo liter per tahun.
Rekomendasi
Rifki merekomendasikan buy on weakness saham Medco untuk perdagangan jangka pendek. Namun, dalam jangka menengah maupun panjang, dia merekomendasikan beli. Support pada level Rp 3.475 dan resistance Rp 3.900, ujar dia. Sedangkan Jaganathan hanya merekomendasikan beli saham Medco untuk jangka panjang. Support saham Medco pada level Rp 3.600 dan resistance Rp 3.850, kata dia. (art)
Tips MEDC
Tren
Jangka panjang: menguat
Fundamental
2005, proyeksi laba bersih naik 28% jadi US$ 74 juta.
Penjualan US$ 588 juta
PER: 12,84 kali, PBV: 2,21 kali.
Teknis
RSI: uptrend
W%R: uptrend
Stochastic: uptrend
MACD: sinyal bullish
Rekomendasi
Jaganathan:
Jangka panjang: beli
Support: Rp 3.600, resistance: Rp 3.850
Rifki Isnaini Hassan:
Jangka pendek: buy on weakness
Jangka panjang: beli
Support: Rp 3.475, resistance: Rp 3.900
sumber: