Bappenas Cari Pembiayaan LN untuk Proyek Geothermal 6000 MW
Badan
Perencana Pembangunan Nasional (Bappenas) tengah mencari pembiayaan
luar negeri untuk proyek pembangunan geothermal 6000 Mw dalam empat
tahun mendatang.
"Yang
berminat sudah banyak antara lain Bank Dunia, JBIC (Japan Bank for
International Cooperation), dan Bank Pembangunan Jerman," kata Direktur
Energi, Migas dan Pertambangan Bappenas, Montty Girianna di Jakarta,
Kamis.
Montty
–seperti dilansir Antara—mengatakan, biaya yang dibutuhkan untuk
pembangunan tersebut mencapai sekitar US$ 5-6 juta per 1.000 Mw.
Dia menambahkan, model pembiayaan yang diusulkan adalah two step loan, yaitu pinjaman pemerintah yang diteruskan ke dua BUMN yakni PT Pertamina (Persero) atau PT PLN (Persero).
Dia
berharap, proyek-proyek yang akan dibiayai memiliki kesiapan teknis
yang dibutuhkan sehingga pembatalan pinjaman dari JBIC yang dulu pernah
dialokasikan pada penambahan kapasitas PLTP Kamojang tidak perlu
dilakukan lagi.
Pada
akhir 2007, pemerintah terpaksa membatalkan pinjaman JBIC senilai 995
juta yen yang telah ditandatangani pada 2006 karena tidak ada
penyerapan dana sejak ditandatangani. Â
Untuk mencapai tujuan 6.000 Mw, tambah Montty, pemerintah telah memiliki matriks bakal lokasi PLTP di 51 titik yang tersebar di seluruh Indonesia, di mana sebagian besar tersebar di Pulau Jawa dan Sumatera. "Itu yang masuk kategori paling cepat dan paling siap dikembangkan," jelasnya. (*)
sumber:
Untuk mencapai tujuan 6.000 Mw, tambah Montty, pemerintah telah memiliki matriks bakal lokasi PLTP di 51 titik yang tersebar di seluruh Indonesia, di mana sebagian besar tersebar di Pulau Jawa dan Sumatera. "Itu yang masuk kategori paling cepat dan paling siap dikembangkan," jelasnya. (*)