Minerba Expo 2024: Harapan Besar Menuju Indonesia Emas Dalam Hilirisasi Industri Pertambangan
Direktur Jenderal Mineral dan
Batubara Tri Winarno, dalam sambutannya menjelaskan bahwa tema “Minerba
Menggerakkan Indonesia” dipilih untuk mencerminkan peran vital sektor mineral
dan batubara dalam mewujudkan visi Indonesia Emas 2045.
“Indonesia memiliki cita-cita
besar pada tahun 2045 untuk menjadi negara dengan pendapatan per kapita lebih
dari 14.500 dolar AS, dan untuk itu kita harus memanfaatkan semua potensi
sektor, termasuk mineral dan batubara,” jelas Tri Winarno.
Selaras dengan instruksi Presiden
Republik Indonesia Prabowo Subianto dan Menteri ESDM, Tri menekankan pentingnya
memanfaatkan bonus demografi yang diperkirakan akan dimulai pada tahun 2030.
“Tidak ada negara yang bisa
melesat dari middle income trap ke high income tanpa memanfaatkan
potensi demografi yang ada,” ungkapnya.
Ia menegaskan bahwa kontribusi
sektor pertambangan terhadap PDB Indonesia harus terus ditingkatkan.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), sektor pertambangan dan
penggalian berkontribusi 10,5% terhadap total PDB Indonesia pada tahun 2023,
yang setara dengan sekitar Rp 2.168 triliun.
Tak hanya itu saja , Tri juga
mengingatkan bahwa sektor yang mecakup Minerba juga memiliki tantangan besar.
Yakni, salah satunya adalah kelangkaan sumber daya alam yang tidak dapat
diperbarui. Oleh karena itu, pengelolaan yang berkelanjutan dan berorientasi
pada kemakmuran rakyat menjadi hal yang sangat penting.
“Sebagaimana amanat Undang-Undang
Dasar 1945, pemanfaatan mineral dan batubara harus sebesar-besarnya untuk
kemakmuran rakyat,” ujarnya.
Menyoroti tantangan global yang
semakin besar, terutama dalam hal Environmental, Social, and Governance (ESG).
Menurutnya, sektor mineral dan batubara tidak hanya dituntut untuk memberikan
profit, tetapi juga harus memperhatikan keberlanjutan lingkungan dan dampak
sosial.
“Isu-isu terkait lingkungan,
sosial, dan tata kelola harus menjadi perhatian utama dalam industri
pertambangan,” tegasnya.
Kementerian ESDM akan terus
melakukan perbaikan dalam hal tata kelola, serta memperkenalkan kebijakan yang
mendukung pengelolaan sumber daya alam yang lebih bertanggung jawab sebagai
upaya untuk memastikan sektor tersebut terus berkembang dengan baik.
“Kami berkomitmen untuk melakukan continuous improvement, memastikan bahwa industri ini berkontribusi tanpa menimbulkan dampak negatif yang merugikan masyarakat atau lingkungan,” pungkasnya.
Minerba Expo 2024 menjadi
momentum penting bagi masyarakat untuk lebih memahami industri pertambangan. Untuk
kali pertama Minerba Expo diselenggarakan secara offline setelah 2 tahun
sebelumnya dilangsungkan secara virtual karena pandemi.
Kegiatan terdiri dari berbagai
rangkaian acara yang meliputi beberapa sesi konferensi yang menghadirkan
berbagai pakar dari berbagai bidang, seperti pertambangan, hukum, dan
profesional lainnya. Berbagai topik menarik dibahas, seperti tata kelola
pertambangan, forum digitalisasi layanan, serta kontribusi akademik terhadap
sektor pertambangan.
Adapun partsipasi yang luas
dihadiri oleh berbagai kementerian, lembaga, asosiasi, perguruan tinggi,
perbankan, badan usaha, serta dukungan penuh dari berbagai asosiasi, termasuk Perhimpunan
Ahli Pertambangan Indonesia (Perhapi) dan Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI).
Sebagai bagian dari upaya untuk
mengenalkan dunia pertambangan kepada generasi muda, Minerba Expo 2024 juga
menyelenggarakan berbagai lomba. Lomba mewarnai untuk anak-anak TK diikuti oleh
130 peserta, sementara lomba penulisan esai untuk siswa SMA menarik 50 peserta.
Lomba poster ilmiah bagi mahasiswa yang bertemakan seputar dunia pertambangan
diikuti oleh 225 peserta.
Rangkaian Minerba Expo 2024 ditutup
dengan malam penganugerahan Tamasya Awards (Tambang Mensejahtrakan Masyarakat)
2024. Penghargaan dari pemerintah kepada badan usaha yang berhasil menjalankan
program pengembangan pemberdayaan masyarakat untuk mewujudkan kemandirian
sekitar tambang. Penghargaan ini bertujuan untuk mengapresiasi
perusahaan-perusahaan yang tidak hanya fokus pada keuntungan, tetapi juga
memberikan dampak positif bagi masyarakat sekitar.
Untuk menutup sambutannya, Tri
Winarno mengajak semua pihak untuk mendukung pengelolaan mineral dan batubara
yang berkelanjutan, demi kesejahteraan masyarakat dan keberlangsungan ekonomi
Indonesia.
“Dengan semangat gotong royong, kita akan mewujudkan cita-cita besar Indonesia Emas pada tahun 2045,” pungkasnya. (rdh)
sumber: HumasMinerba