Sosialisasi Briket Batubara: Alternatif Energi yang dapat Digunakan di Rumah Tangga

TANAH BUMBU (09/07) Direktorat Jenderal Mineral dan Batubara menghadiri undangan kegiatan sosialisasi dan uji coba pemakaian briket batubara yang diselenggarakan oleh PT Borneo Indobara (BIB). Yose Rizal selaku Kepala Balai Besar Pengujian Mineral dan Batubara (BBPMB) tekMIRA, mewakili Plt. Direktur Jenderal Mineral dan Batubara untuk memberikan sambutan dan pengarahan di depan tamu undangan dan masyarakat Kabupaten Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan.
Pembuatan briket batubara, yang sudah memiliki hak paten dengan nama Tambara (Hitam Membara), ini merupakan salah satu wujud dari pemanfaatan limbah batubara. Selain itu, program briket ini juga menjadi wujud dedikasi untuk masyarakat lingkar tambang, khususnya bagi masyarakat Tanah Bumbu.
“Ini merupakan awalan, dedikasi untuk warga Tanah Bumbu, juga untuk negara agar mengurangi impor energi”, ungkap Raden Utoro selaku COO PT BIB dalam penjelasannya.
Menurut Utoro, ketersediaan LPG yang mahal dan terbatas menjadi salah satu latar belakang pembuatan briket. Selain itu, menurutnya ketersediaan batubara dapat menjadi alternatif energi pengganti LPG, karena lebih ekonomis dan berlimpah.
“Briket ini memang bukan barang (penemuan) baru, tapi dengan adanya ini harapan kami secara langsung dapat menjadi energi alternatif, atau pendamping selain LPG bagi masyarakat”, pungkas Utoro.
Senada dengan Utoro, Yose Rizal juga menyampaikan dan menyatakan bahwa pemerintah senantian mendukung program pembuatan briket. Yose menjelaskan dalam sambutannya bahwa UU 3 2020 telah mengamanatkan kewajiban bagi perusahan pertambangan untuk melakukan hilirisasi, salah satunya adalah pembuatan briket batubara.
Selain itu, Yose juga menyebutkan bahwa BBPMB tekMIRA dan PT BIB dapat terus bekerjasama dalam mengembangkan produksi briket tersebut. “Dukungan tekMIRA dapat diwujudkan melalui bentuk kerja sama penerapan litbang dan kajian baik teknis maupun non teknis.” ujar Yose.
Acara yang juga dihadiri oleh ibu rumah tangga ini mendapat dukungan dari pemerintah kabupaten dan provinsi. Baik pemkab ataupun pemprov tentunya sangat terbantu apabila masyarakat, khususnya rumah tangga, mampu mendapatkan energi alternatif selain LPG. Pemkab juga meminta agar kegiatan sosialisasi ini dilanjutkan ke di tingkat kabupaten. (NM)