Utang RI Capai Rp702 T

Utang RI Capai Rp702 T

 

Negara Republik Indonesia yang kaya dengan sumber daya alam ini, ternyata memiliki utang luar negeri yang jumlah sungguh fantastis. Mau tahu jumlahnya? Tercatat hingga 31 Desember 2004, utang RI mencapai US$ 78,248 miliar atau setara dengan Rp702 triliun.

Jumlah utang itu disampaikan Meneg PPN/Kepala Bappenas Sri Mulyani Indrawati dalam raker dengan Komisi XI DPR RI di Gedung DPR/MPR, Senayan, Jakarta, Selasa (22/3).

Sri Mulyani memaparkan, komposisi utang luar negeri Indonesia sebesar US$ 78,248 miliar itu adalah kepada IMF (12,4 persen), Leasing (0,29 persen), Obligasi (1,79 persen), komersial (2,41 persen), Kredit Ekspor (22,74 persen), mulitilateral di luar IMF (24,4 persen) dan bilateral (42,77 persen).

Atau dalam jumlah, komposisinya adalah multilateral di luar IMF (US$ 18,576 miliar), bilateral (US$ 33,465 miliar), kredit ekspor (US$14,418 miliar), komersial (US$ 463,48 juta), leasing (US$ 223,81 juta) dan obligasi (US$ 1,4 miliar).

Dalam RPJM (Rencana Pembangunan Jangka Menengah), pemerintah berusaha melaksanakan kebijakan fiskal yang konsisten agar rasio utang bisa mendekati 55 persen terhadap PDB meski hal itu masih mengandung risiko terhadap stabilitas ekonomi. Diharapkan pada 2009 nanti rasio utang terhadap PDB bisa turun sekitar 32 persen.

Pemerintah, kata Sri Mulyani, akan menekan defisit hingga mencapai keseimbangan pada 2008 untuk menekan stok utang luar negeri. Dengan defisit yang ditekan, lanjut dia, maka penerbitan surat utang negara pada tahun-tahun mendatang akan semakin menurun dibandingkan 2005 ini untuk memberikan ruang gerak yang lebih kepada swasta. Sri Mulyani mengakui, pada era 1960-70-an, pemerintah mengajukan pinjaman dengan jangka waktu 25-40 tahun, sehingga pada tahun-tahun ini pembayaran utang itu akan menumpuk.

sumber: