Serangan virus komputer di Indonesia turun 54,5%

JAKARTA (Bisnis): Serangan virus selama periode Juli-Agustus tahun ini di Indonesia turun sekitar 54,5% dibandingkan kuartal kedua yang didominasi oleh Netsky, Bagle, MyDoom, Korgo, Redlof dan keluarga adware seperti Startpage, Twaintech, NCase, Gator, Istbar, dan 2ndthought.

Alfons Tanujaya, pengamat virus dan Direktur PT Vaksincom, mengatakan pada kuartal kedua tercatat sejumlah 70.714 kasus serangan virus Netsky dan 1.350 Bagle, sedangkan menjelang akhir kuartal ketiga tahun ini turun menjadi 30.918 Netsky dan 1.859 Bagle.

"Perkembangan virus di Indonesia selama periode Juli hingga Agustus tahun ini menunjukkan penurunan sekitar 49% pada serangan Netsky dan peningkatan Bagle sebesar 37%," ujarnya kepada Bisnis kemarin.

Namun secara kuantitas, lanjutnya, serangan Netsky masih lebih besar dibandingkan Bagle. Pada kuartal kedua, kata dia, serangan Netsky mengakibatkan kerugian lebih besar sekitar 57 kali dari Bagle, sedangkan pada periode Juli hingga Agustus turun menjadi hanya 21 kali.

Alfons memperkirakan hingga akhir September tahun ini serangan Netsky akan terus menurun, sebaliknya Bagle akan mengalami peningkatan seiring munculnya varian baru seperti Bagle.ak.

"Setelah Sven Jaschan, pembuat Netsky, tertangkap, maka penyebaran virus tersebut bersama variannya menjadi terhenti. Sebaliknya dua varian MyDoom dan tiga varian Bagle menyebar luas melalui Internet."

Meluas

Perkembangan terakhir, lanjut dia, serangan virus telah meluas pada jenis spyware dan adware yang memaksa browser dari korban untuk mengunjungi website tertentu yang tidak dapat dihilangkan meski telah menggunakan anti adware.

Alfons mengungkapkan adware dan spyware dinilai menjadi ancaman potensial bagi pengguna Internet di Indonesia pada kuartal keempat mendatang.

Untuk menanggulanginya, tambah dia, pengguna Internet sebaiknya menghindari Peer to Peer seperti Ka-zaa.

"Sebagian besar pembuat adware akan membayar produsen Peer to Peer untuk menjalankan produknya di komputer korban," ungkapnya.

Dia juga menuturkan Peer to Peer termasuk sebagai pemakan bandwidth yang sangat merugikan. Bandwidth yang seharusnya untuk keperluan penting, lanjutnya, akan habis hanya untuk mendownload file MP3 dan film berformat MPEG.

"Kami menyarankan agar pengguna mengurangi penggunaan Kazaa. Untuk mendapatkan file MP3 sebaiknya meng-copy dari komputer lain pada jaringan lokal atau men-download-nya dari compact disk (CD)," katanya.

Untuk meminimalkan serangan adware, kata dia, pengguna sebaiknya melakukan men-scan komputer secara rutin menggunakan antivirus yang mengenali adware seperti Norman Virus Control dan Kaspersky Antivirus. (02)

sumber: