Ribuan Hektar Lahan Gambut di Indragiri Hulu Dirusak

Ribuan Hektar Lahan Gambut di Indragiri Hulu Dirusak
Selasa, 30 Oktober 2007 | 23:58 WIB

TEMPO Interaktif, Riau:Kerusakan lingkungan khususnya lahan gambut di Riau sudah sangat parah.

Hal ini dibuktikan Greenpeace dari hasil investigasi di pedalaman Desa Cenaku Kabupaten Indragiri Hulu dalam masa waktu satu bulan.

"Kami menemukan lebih dari 10 ribu hektar lahan gambut berkedalaman 3 hingga 8 meter di kawasan ini rusak parah. Lahan tersebut dibiarkan mengering dan dibangun kanal untuk di konversi menjadi lahan perkebunan kelapa sawit," kata Juru Kampanye Greenpeace Asia Tenggara Hapsoro, di Riau, Selasa (30/10), sore.

Hapsoro menjelaskan, perbuatan yang dilakukan pengusaha sawit ini jelas akan merugikan posisi Indonesia yang akan menjadi tuan rumah Konferensi Internasional Perubahan Iklim pada 3-13 Desember di Denpasar Bali.

Konferensi yang akan diikuti 148 negara itu merupakan lanjutan dari pertemuan serupa di New York Amerika Serikat beberapa waktu lalu.

Sebagai negara pemilik lahan gambut terbesar di Asia Tenggara, Indonesia dituntut untuk bertanggung jawab dalam menjaga peningkatan suhu lahan gambut di kawasannya. "Kami akan publikasikan hasil temuan ini. Diharapkan pemerintah Indonesia dapat segera menyikapinya," ujar Hapsoro.

Selain itu, puluhan aktivis lingkungan dari berbagai negara, seperti Amerika Serikat, Norwegia, Finlandia, China, Philipina dan Indonesia, juga menemukan musnahnya sejumlah keanekaragaman hayati yang hidup di hutan gambut Cenaku. Kondisi itu diduga terjadi akibat maraknya pembukaan areal perkebunan yang tidak memperhatikan keamanan lingkungan.

"Kerusakan yang terjadi cukup serius. Hasil survey, sudah terjadi peningkatan gas karbon di daerah ini dan suhu di atas permukaan gambut bisa mencapai 70 derajat celcius," jelasnya.

Rencananya, puluhan aktivis lingkungan internasionalakan menggelar kamp pembela hutan (Forest Defender Camp) hingga pertengahan November. Dalam mendukung aktivitas pemantuan, Greenpeace melengkapi diri dengan fasilitas yang canggih berupa satelit pemantau, listrik diesel, speedboat, mobil double cabin dan internet.(Bobby Triadi)

sumber: