PT Semen Tonasa Jajaki Batu bara Kubar

KSENDAWAR- Kutai Barat (Kubar) dengan luas wilayah 31.628 kilometer persegi yang terdiri dari 21 kecamatan dan 209 kampung menjadi daya tarik tersendiri bagi investor. Betapa tidak, dari luas wilayah itu Kubar masih menyimpan Sumber Daya Alam yang bisa menambah Pendapatan Asli Daerah (PAD). Batu bara salah satu SDA yang cukup banyak di Kubar, dan sangat menarik perhatian investor untuk mengelola. PT Semen Tonasa, pun berminat untuk ikut serta menambang batu bara di Kubar

Keinginan untuk memiliki areal batu bara itu diwujudkan jajaran PT Semen Tonasa, Rabu (11/8) kemarin, bertemu dengan jajaran Pemkab Kubar di Ruang Serba Guna Kantor Bupati Kubar. Dalam kunjungan tersebut dari perusahaan semen yang terletak di Kabupaten Pangkep Sulsel itu diwakili Kepala Litbang PT Semen Tonasa Drs Kasim Mamur didampingi beberapa jajaran direksi dan staf lainnya. Sedangkan dari jajaran Pemkab Kubar diwakili oleh Kabag Sosial Ekonomi Drs Aminuddin dan beberapa stafnya.

Lebih jauh tentang keinginan Semen Tonasa tersebut, Kasim mengatakan pihaknya sangat membutuhkan pasokan batu bara dalam mengolah batu gamping menjadi produk semen. Dimana salah satu proses pembakaran tersebut membutuhkan stok batu bara yang cukup besar. "Selama ini batu bara kami peroleh dari Kalimantan Selatan. Dengan harga yang fluktuatif membuat kami berkeinginan memiliki sendiri areal batu bara dan dikelola secara bersama dengan warga," ungkapnya.

Dikatakannya, PT Semen Tonasa dengan produksi semen sebesar 3,5 juta ton setiap tahunnya membutuhkan batu bara sekitar 60 ribu ton setiap bulan. Untuk mengantisipasi pasokan batu bara, makanya pihak perusahaan menjajaki beberapa daerah yang potensial dalam hal batu bara. "Kami melihat Kubar salah satu daerah pemekaran dan menyimpan potensi sumber daya alam. Karenanya kami berkeinganan mencari areal cadangan batu bara untuk bisa dikelola dan ditambang," ujarnya.

Bahkan bila ternyata ada areal yang tersedia, sistem pengelolaannya pun akan melibatkan masyarakat setempat dan Pemkab Kubar. Yang mana kepemilikan saham perusahaan akan dibagi kepada pemilik lahan, dalam hal itu warga dan Pemkab Kubar. Sehingga dengan demikian keuntungan yang akan diperoleh perusahaan akan dinikmati secara bersama-sama. "Karena tidak selamanya stok batu bara di Kalsel akan tetap tersedia. Makanya itu kami mencari daerah alternatif untuk membuka perusahaan batu bara," tegasnya. (wis)

sumber: