PT GSBL Keluhkan Tambang Liar

BangkaPost-Online Rabu, 20 Juli 2005 01:51:27
PANGKALPINANG –– Pihak PT Gunung Sawit Bina Lestari (GSBL) yang memiliki perkebunan kelapa sawit di Desa Air Belo Kecamatan Mentok Bangka Barat mengeluhkan aktifitas tambang liar yang marak beraktifitas di sekitar perkebunan tersebut. Pasalnya akibat penambangan liar itu PT GSBL mengalami kerugian dan kerusakan lahan. Hal ini diungkapkan Ketua Asosiasi Gabungan Pengusaha Sawit Indonesia, DR HM Ramli Sutanegara SE SH MBA kepada harian ini, Selasa (19/7), di Pangkalpinang.

Lebih lanjut Ramli, mengatakan, kerugian dan kerusakan yang dialami PT GSBL antara lain, tumbangnya pohon kelapa sawit mulai dari tanaman yang masih remaja hingga berproduksi sebanyak 7.115 pohon, rusak dan tertutupnya saluran air sepanjang 3.400 meter, erosi tanah akibat penggalian semprot, tertutupnya areal perkebunan serta terhambatnya kegiatan perawatan dan panen. Sehingga total kerugian mencapai Rp 2 Miliar.

“Jelas sekali kami merasa amat dirugikan atas aktifitas penambangan liar tersebut,� keluh Ramli yang juga Komisaris PT GSBL.

Sebelumnya pihak PT GSBL pernah melaporkan hal ini kepada pihak yang terkait, namun hingga kini belum ada realisasi penertiban terhadap aktifitas penambangan liar yang berada di lokasi perkebunan sawit.

“Kejadian ini tidak hanya terjadi pada saat ini, dulu juga pernah bahkan sempat dibahas oleh DPRD namun hingga saat ini pihak yang terkaita belum bisa menangani permasalahan ini,� imbuhnya.

Bahkan menurut Ramli, aktifitas penambangan liar tersebut diduga melibatkan oknum aparat setempat, sehingga permasalahan ini tidak akan tuntas.

“Sangat sulit saya, selama oknum-oknum aparat tersebut masih saja bermain di balik itu bagaimana permasalahan ini bisa tuntas,� ujar Ramli.

Untuk menyelesaikan persoalan ini pihak PT GSBL berencana melapor ke Polda Bangka Belitung, karena kalau kejadian ini dibiarkan berlarut-larut maka akan mengakibatkan hengkangnya investor dari Bangka Belitung. (g11)

sumber: