Produksi Antam masih sesuai target
Dirut Antam Alwin Syah Loebis mengatakan sepanjang tahun ini, perusahaan telah menargetkan bisa memproduksi feronikel sebanyak 12.000 ton dan emas 2,8 ton. Sedangkan produksi bauksit belum bisa digambarkan karena kondisi pasar dan permintaan masih lesu.
"Pencapaian volume produksi untuk feronikel dan emas pada Q1 [kuartal 1] ini masih bagus dan sesuai target. Namun, produksi bauksit ternyata turun karena permintaan juga turun," ujarnya kepada Bisnis pekan lalu.
Sebelumnya, akhir November 2008, persero terpaksa mengurangi target produksi feronikel selama 2009 seiring dengan anjloknya harga dan turunnya permintaan nikel dunia.
Oleh karena itu, BUMN tambang hanya mentargetkan produksi feronikel sebanyak 12.000 ton untuk tahun ini, turun sebesar 29,41% dari pencapaian produksi 2008 yang mencapai 17.000 ton.
Menurut dia, turunnya volume produksi bauksit akibat turunnya permintaan pembelian dari negara tujuan ekspor, terutama dari China dan Jepang seiring dengan krisis ekonomi global yang berpengaruh terhadap penundaan beberapa proyek tambang di beberapa negara.
Alwin menjelaskan pesero bisa memproduksi bauksit hingga 1 juta ton per tahun dalam kondisi normal. "Sekarang angka 700.000 ton saja, juga belum tentu bisa tercapai."
Namun demikian, sambungnya, penurunan volume produksi bauksit tidak akan berdampak signifikan terhadap kinerja perusahaan secara menyeluruh.
Kontribusi bauksit
Dia mengatakan kontribusi penjualan bauksit untuk pendapatan perusahaan tidak sampai 1%. "Kontribusi yang paling besar itu adalah feronikel dan emas."
Terkait perubahan iklim dan cuaca baru-baru ini, Alwin mengatakan volume produksi tambang perusahaan pada kuartal II diperkirakan masih sesuai dengan target karena cuaca sama sekali tidak memengaruhi proses produksi.
"Hanya saja tahun ini kami belum ada proyek baru dan masih fokus pada penyelesaian proyek pengolahan bauksit di Tayan."
Investasi proyek pengolahan bauksit (chemichal grade alumina/CGA) di Kabupaten Tayan, Kalimantan Barat mencapai US$500 juta. Saat ini masih dalam proses negosiasi dengan kontraktor Showa Denko & Marubeni Corp (Jepang) dan ditargetkan selesai 2013.
Sebelumnya Development Director Antam Tato Miraza mengakui saat ini pihak perusahaan memang fokuskan penyelesaian proyek pengolahan bauksit untuk mengurangi ketergantungan impor.
"Kami memang fokuskan untuk pengolahan bauksit karena selama ini kita selalu mengimpor alumina dari Australia. Investasi itu hanya untuk plant-nya saja," ujarnya.
Menurut dia, proyek Tayan ditargetkan mulai tahun ini sudah bisa dilakukan konstruksinya sehingga pada 2013 nanti bisa selesai dan berproduksi.
Tato mengatakan sebenarnya untuk pengerjaan proyek yang ada, Antam berharap bisa bekerja sama dengan pihak mana pun sehingga bisa mengembangkan potensi sektor pertambangan nasional. Selain itu, jelasnya, prinsip saling menguntungkan juga tetap menjadi prioritas perusahaan.
sumber: