PLTP Wayang Windu Diresmikan MESDM Hari Ini

Menteri ESDM Purnomo Yusgiantoro  hari ini meresmikan Pembangkit Listrik Panasbumi (PLTP) Wayang Windu Unit 2 dengan kapasitas 117 MW. Listrik dari proyek ini akan menambah pasokan listrik di sistem Jawa Bali dan Madura. Proyek ini merupakan kelanjutkan dari PLTP Wayang Windu tahap I dengan  total investasi yang ditanamkan sebesar US$ 210 juta.  Proyek ini juga mampu menyerap 1600 orang tenaga kerja termasuk 800 tenaga lokal.

Pengembang Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Wayang Windu, Star Energy, melalui anak usahanya Magma Nusantara Limited (MNL), mengembangkan  Wayang Windu yang berlokasi di Pengalengan, Jabar, sebagai PLTP terbesar di Indonesia.Indonesia adalah negara dengan cadangan panas bumi terbesar di dunia yang sebagian besar berlokasi di Pulau Jawa dengan konsumsi energinya tinggi. Selain mengoperasikan PLTP Wayang Windu, Star Energy juga mengelola lapangan migas di Blok Kakap di Laut Natuna dan sedang mengeksplorasi lapangan migas di Banyumas, Jawa Tengah dan Sebatik di Kalimantan Timur.

Sebelumnya, pada 8 Juni 2000, Wayang Windu Unit I telah menghasilkan daya energi sebesar 110 MW dan dipasok ke jaringan PLN untuk memenuhi kebutuhan listrik Jawa Madura Bali. Dengan beroperasinya PLTP Wayang Windu Unit II ini maka total kapasitas listrik yang dihasilkan  PLTP Wayang Windu I dan II mencapai 227 MW.  Dengan kapasitas tersebut PLTP ini menjadi salah satu PLTP terbesar di dunia. Pembangunan PLTP ini dikerjakan oleh konsorsium Sumitomo Corp, PT Rekayasa Industri dan Fuji Electric sebagai pemasok turbin. Total investasi sebesar US$ 210 juta didapat dari pendanaan Standard Chartered Bank, Singapore. 

Pada kesempatan tersebut Menteri ESDM juga mengungkapkan bahwa pemanfaatan potensi energi panas bumi akan terus ditingkatkan. Hal ini sejalan dengan target bauran energi Pemerintah sebagaimana tercantum dalam Peraturan Presiden Nomor 5 tahun 2006 tentang Kebijakan Energi Nasional, yang dituangkan dalam Blueprint Pengelolaan Energi Nasonal 2010 – 2025, bahwa peran panas bumi menjadi lebih dari 6,3% dalam komposisi bauran energi nasional pada tahun 2025. Untuk itu, dalam Program Percepatan Pembangunan Pembangkit Listrik 10.000 MW tahap II direncanakan pemanfaatan potensi panas bumi adalah sebesar 48% atau sekitar 4.733 MW. Sisanya adalah batubara (26%), gas (14%) dan tenaga air (12%).

edpraso

sumber: