PERC: Indonesia Negara Paling Korup di Asia
Kompas, 9 Maret 2005
Singapura, Selasa - Berdasarkan survei yang dilakukan The Political and Economic Risk Consultancy Ltd (PERC), Indonesia menduduki peringkat pertama sebagai negara terkorup se-Asia.
Pemeringkatan ini dilakukan PERC berdasarkan survei pada bulan Januari hingga Februari 2005 terhadap 900 ekspatriat di Asia sebagai responden. Dalam survei tersebut, PERC menggunakan skala penilaian nol sampai 10, di mana semakin mendekati angka nol, maka negara tersebut semakin bersih dari korupsi.
Singapura dinilai sebagai negara terbersih dengan nilai 0,65. Diikuti Jepang dengan nilai 3,46 dan Hongkong dengan nilai 3,50. Sementara negara-negara yang dinilai memiliki tingkat korupsi tinggi adalah Taiwan dengan nilai 6,15, Korea Selatan 6,50, dan Malaysia 6,80.
Kemudian
Dengan pemeringkatan ini, Singapura, Jepang, dan Hongkong dinilai para pelaku usaha sebagai tempat yang paling bersih untuk berbisnis.
"Isu korupsi bisa sangat merugikan bagi
Menurut PERC, Presiden Yudhoyono terpilih oleh rakyat karena merasa sudah muak dengan pemerintahan sebelumnya yang penuh dengan korupsi.
Filipina, sebagai negara yang menduduki peringkat kedua terkorup setelah
"Namun, sulit untuk membandingkan apakah pemerintahan Arroyo lebih bersih dibandingkan dengan pesaing politiknya, yaitu Joseph Estrada, jika Joseph yang terpilih menjadi presiden," ungkap PERC.
Menurut PERC, negara yang cukup bersih dari korupsi seperti Hongkong menyediakan bimbingan teknis kepada perusahaan atau pemerintahan dalam hal melakukan bisnis yang sukses di
Momentum tsunami
Menurut PERC, bagi Indonesia sendiri, pascatsunami yang melanda Nanggroe Aceh Darussalam (NAD) dan sebagian Sumatera Utara hendaknya dijadikan momentum untuk membuktikan bahwa pemerintahan Indonesia bisa bersih.
Oleh karena itu, PERC mendesak agar Presiden Yudhoyono memastikan bantuan asing dapat disalurkan secara transparan berkaitan dengan proyek membantu masyarakat dan area yang terkena bencana tsunami.
"Pascatsunami merupakan momentum untuk memperbaiki tata kelola pemerintahan yang baik serta standar transparansi," ungkap PERC.
"Jika pemimpin terdahulu sukses dalam membasmi korupsi di