Pelabuhan Kotabaru Kelas Dunia
KOTABARU,- Radar Banjar, 5 Maret 2004 - Polemik pengerukan alur Barito yang seakan tanpa ujung, mengilhami Pemkab Kotabaru untuk menggagas pengembangan pelabuhan di perairan Kotabaru yang sudah tergolong kelas dunia.
Dengan kedalaman 15-20 LWS, potensi kepelabuhanan Kab Kotabaru sangat potensial dikembangkan untuk kemajuan Propinsi Kalimantan Selatan. Sehingga, tidak perlu lagi membuang-buang duit dan selalu berpolemik dengan terus menerus mengeruk alur Barito. Kalau dihitung-hitung, lebih baik mengalihkan dananya itu untuk membangun jalan tol dari
Bupati Kotabaru Drs H Sjachrani Mataja MBA MM melalui Kasubag Humas Pemkab Kotabaru Zabidi SSos mengatakan, Menko Ekuin Kuntjorojakti di dalam presentasinya di Banjarmasin mengatakan, kenapa Kalsel tidak melihat adanya jalan raya itu di depan mata. Dan, jalan raya itu terletak di Kotabaru.
"Mestinya undang investor membangun pelabuhan samudera internasional. Jadi orang tidak perlu lagi ke Singapura mengirim barang. Kita harus mengundang pengusaha petikemas kelas dunia agar menanamkan investasinya di sini," katanya.
Dijelaskan, laut Kotabaru merupakan laut alamiah yang tidak perlu dikeruk seperti alur Barito yang selalu bermasalah dan dangkal. Bahkan, setengahnya jangkar
Menurutnya, pembangunan pelabuhan tersebut merupakan program Pemkab Kotabaru. Dengan demikian, katanya, program pembangunan jembatan yang menghubungkan daratan
Saat ini, banyak sekali keberadaan pelabuhan di Kotabaru yang dalam kegiatannya disinggahi kapal-kapal berbobot besar dari mancanegara. Seperti di pelabuhan PT Indonesia Bulk Terminal (PT IBT) Mekar Putih, Kec Pulau Laut Barat, Kab Kotabaru. Dengan frekwensi kegiatan lebih dari 7 juta ton pertahun, PT IBT mengirim batubara milik PT Adaro ke 11 negara.
Operation Manager PT Indonesia Bulk Terminal (PT IBT) Capt Munawir S kepada wartawan suatu ketika menjelaskan, emas hitam dengan tujuan 11 negara itu dalam sebulannya mampu mengirim sekira 600.000 MT. Setiap hari masuk 3 buah ponton berisi 11.800 MT dan 10.800 MT. Kemampuan PT IBT untuk 1 jam sebanyak 2000 MT. Selain itu, batubara tersebut juga dikirim ke Paiton dan PLN Suryalaya.
Dijelaskannya, dalam cash flow supaya break event point (BEP)PT IBT harus memuat 7 juta ton/tahunnya. Adapun batubara yang dimuat tersebut adalah 90% milik PT Adaro yang mining beroperasi di Kab Tabalong. Selebihnya adalah batubara lokal dari Batulicin dan Sungai Danau.
Selain pelabuhan milik PT IBT, di Kotabaru juga terdapat pelabuhan milik PT Bahari Cakrawala Sebuku di Pulau Sebuku, Pelabuhan PT Indocement Tunggal Prakarsa di Tarjun, Kec Kelumpang Selatan, dan Pelabuhan milik PT Arutmin Indonesia North Pulau Laut Coal Terminal (PT AI NPLCT) di Tanjung Pemancingan. Semua pelabuhan tersebut merupakan pelabuhan kelas dunia yang aktif dan selalu disinggahi kapal-kapal berbobot besar