Kompor Briket Tampil Di Pameran Peminat Masih Minim
Kompor Briket Tampil Di Pameran
Peminat Masih Minim
Rabu, 12 April 2006 02:50:49 Banjarmasin, BPost
Padahal pasca penerapan kebijakan pemerintah yang tak popular seperti penaikan harga bahan bakar minyak (BBM) Oktober 2005 lalu, disusul rencana penaikan harga gas elpiji Mei mendatang, kompor hemat energi tersebut dirasa mampu meringankan beban ekonomi masyarakat.
"Sebenarnya pengen juga mencoba. Tapi sepertinya tak praktis karena harus dipancing dulu untuk menyalakannya, terus ada abu yang harus dibersihkan. Lagian briketnya di mana bisa beli, sepertinya di pasaran belum ramai di jual," kata, Rina, seorang pengunjung pameran pembangunan di halaman PLN Banjarmasin Jl Lambung Mangkurat, Selasa (11/4).
Memang di pameran tersebut terdapat salah satu stan milik CV Senang yang memajang produk kompor hemat energi yang merek Kompor Krismon. Selain memajang aneka desain kompor hemat energi, juga di pamerkan bahan bakarnya berupa log-log briket batu bara.
Penjaga stan setempat yang juga salah satu agen di Banjarmasin, Akhmad Rizali mengatakan kompor krismon tersebut saat ini memang baru di pasarkan di pulau Jawa. Sedangkan di Banjarmasin dan sekitarnya saat ini mulai dicoba diperkenalkan.
Namun diakuinya cukup sulit menjual kompor hemat energi tersebut. Selain belum terbiasa, masyarakat di Banjarmasin cenderung lebih memilih menggunakan kompor minyak dan gas.
Untuk setiap unit kompor krismon dijual sehargar Rp70 ribu-Rp100 ribu, tergantung pada ukuran dan desainnya. Sedangkan untuk bahan bakar briket batu bara dijual Rp1500 per kilogramnya.
"Memang cukup ironi. Di sini kan penghasil batu bara, tapi masyarakatnya belum terbiasa menggunakan bahan itu sebagai sumber energi untuk memasak. Padahal kalau dibandingkan dengan minyak tanah yang seliternya Rp2.500, briket jauh lebih murah," paparnya.
Dijelaskan dia daya panas yang dihasilkan briket 700 derajat celsius dapat bertahan selama 7 jam atau tergantung pada banyak sedikitnya briket yang dibakar. Dengan daya tersebut waktu yang diperlukan untuk memasak penganan atau air dengan menggunakan kompor krismon relatif sama dengan produk reguler lainnya.
Mengenai keunggulan kompor berbahan bakar briket, selain hemat dan irit, panas dari nyala api juga lebih tinggi. Briket juga tidak meninggalkan jelaga dan asap yang dapat merubah rasa masakan, tidak beracun dan tidak berisiko meledak.
Manfaat lainnya, abu yang dihasilkan dari sisa pembakaran dapat dimanfaatkan sebagai abu gosok, alat penyulut briket, campuran pupuk dan pencampur bahan bangunan. nda
Kompor masak yang menggunakan bahan bakar briket batu bara dalam pengoperasiannya ternyata masih belum begitu diminati masyarakat. Selain kurang disosialisasikan juga karena dinilai tak praktis seperti kompor minyak atau gas. sumber: