Jangka Panjang, Saham PGN Menjanjikan

 

Jumat, 13 Januari 2006, 00:05 WIB
Jangka Panjang, Saham PGN Menjanjikan

Laporan -

Dalam perdagangan jangka panjang, saham PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) masih menjanjikan. Permintaan gas yang diperkirakan meningkat pada tahun-tahun mendatang berpotensi mendongkrak kinerja emiten sektor infrastruktur pertambangan tersebut.

Prospek perseroan masih cukup bagus, apalagi harga gas juga akan naik, kata analis PT Samuel Sekuritas Christine Salim kepada Investor Daily di Jakarta, Kamis (12/1).

Pada perdagangan kemarin, harga saham PGAS menguat Rp 650 ke level Rp 8.700. Volume transaksi saham yang dibukukan mencapai 48,46 ribu lot senilai Rp 211,07 miliar. Sedangkan frekuensi transaksi tercatat sebanyak 1.209 kali.

Menurut Christine, konsumsi gas relatif murah dibanding minyak. Apalagi, cadangan gas di Indonesia diperkirakan masih dapat bertahan hingga 61 tahun, sedangkan cadangan minyak bumi hanya 18 tahun. Sejumlah perusahaan juga mulai switching ke energi gas, jelas dia.

Dalam pandangan dia, dengan permintaan dan harga yang meningkat, perseroan akan diuntungkan dari penerimaan distribusi gas. Sedangkan kenaikan harga gas industri dari rata-rata US$ 3,76 per million british thermal unit (mmbtu) menjadi US$ 5 per mmbtu juga akan menopang pendapatan perusahaan.

Target harga saham PGAS berdasarkan analisis discounted cash flow (DCF) berada di level Rp 11.500, jelas dia. Christine melanjutkan, PGAS masih akan menjadi salah satu saham pilihan pada 2006.

Analis PT Dongsuh Kolibindo Securities Ryan Ariadi Suwarno mengatakan, saham PGAS rawan terjadi aksi ambil untung (profit taking), apalagi harganya sudah tembus ke atas. Karena target resistance di level Rp 8.500 sudah tertembus, imbuhnya.

Valuasi saham PGAS juga relatif mahal. Sedangkan secara teknis, indikator momentum juga sudah menunjukkan divergence negatif, atau terjadi pembalikan arah. Namun, indikator moving average convergence divergence (MACD) dan relative strength index (RSI) menunjukkan kecenderungan naik, kata dia. Dia memprediksikan, pada perdagangan hari ini, saham PGAS masih berpeluang menuju level Rp 9.000.

Per September 2005, Perusahaan Gas Negara mencatatkan pendapatan usaha sebesar Rp 3,9 triliun atau meningkat sekitar 21% dibanding periode sama 2004. Peningkatan pendapatan tersebut diperoleh dari pertumbuhan volume penjualan gas bumi sebesar Rp 429 miliar atau 16% dibanding periode sama 2004. Sedangkan peningkatan pendapatan transportasi gas bumi mencapai Rp 266 miliar atau 43% dari 2004.

Volume penjualan gas hingga akhir triwulan III 2005 mencapai 313,6 kaki kubik per hari (mmscfd) atau bertambah 6,55%. Sementara itu, volume transmisi meningkat menjadi 637,26 juta kaki kubik per hari atau meningkat 30,64% akibat bertambahnya transportasi gas ke Singapura.

Sejalan dengan itu, laba usaha emiten dengan kode PGAS itu meningkat 43,34% menjadi Rp 1,12 triliun. Sedangkan laba bersih mencapai Rp 427 miliar atau melesat 20% dibanding tahun sebelumnya. Pada periode tersebut, price to earning ratio (PER) saham PGAS mencapai 32,84 kali dengan price to book value (PBV) 4,74 kali.

Harga Gas Manajemen Perusahaan Gas Negara menyatakan, perseroan telah menaikkan harga gas ke pelanggan industri sebesar 11% menjadi US$ 5 per mmbtu yang berlaku efektif sejak 1 Januari 2006.

Sekretaris Perusahaan PGN Agus Dihardjo mengatakan, meskipun harga jual gas naik, hal itu dinilai masih lebih murah 70% dari harga bahan bakar minyak diesel yang naik sejak awal Oktober 2005. Dia menambahkan, PGN tidak lagi berencana menaikkan harga jual gas tahun ini.

Sementara itu, pada 22 Desember 2005, perseroan menandatangani kontrak pengadaan pipa baja dengan konsorsium PT Bakrie Pipe Industries-PT Bumi Karya Steel Industries untuk pembangunan jaringan pipa distribusi gas bumi di Jawa Barat.

Pipa yang akan dipasok konsorsium berukuran 4 hingga 24 inci dengan total panjang mencapai 272 km senilai Rp 374 miliar. Pengiriman pipa pertama rencananya pada akhir Maret 2006 yang akan dipasang untuk wilayah Cikampek, Karawang, Bekasi, Bogor, Jakarta, Tangerang, dan Banten.

Sementara itu, manajemen Perusahaan Gas Negara menyatakan, perseroan akan tetap mempertahankan jadwal pelaksanaan beberapa proyek. Upaya tersebut diharapkan dapat mendongkrak harga saham PGN, sehingga tetap menarik di pasar.

Kita berupaya agar harga saham perseroan tetap diminati para investor, kata Sekretaris Perusahaan PGN Widyatmiko Bapang kepada Investor Daily di Jakarta, beberapa waktu lalu.

Menurut Widyatmiko, dengan tetap mempertahankan jadwal beberapa proyek, seperti pipanisasi Sumatera Selatan-Jawa Barat tahap I dan II, investor akan menilai positif kinerja perseroan. Karena itu kita optimistis, saham PGAS tetap diburu pemodal, jelasnya.

Rekomendasi

Christine merekomendasikan beli saham PGAS untuk perdagangan jangka panjang. Dia memberikan support pada level Rp 8.000 dan resistance Rp 9.500 untuk jangka pendek. Sedangkan Ryan cenderung merekomendasikan sell on strength saham PGAS untuk jangka pendek. Support pertama pada level Rp 8.500 dan kedua Rp 7.000/7.050. Sedangkan resistance Rp 9.750, imbuhnya. (art)

Tips PGAS

Tren Jangka panjang: menguat

Fundamental Per September 2005, laba bersih naik 20% jadi Rp 427 miliar PER: 32,84 kali, PBV: 4,74 kali

Teknis RSI: momentum naik MACD: mulai menguat Momentum: peluang berbalik arah

Rekomendasi

Christine Salim:

Jangka panjang: beli

Support: Rp 8.000

Resistance: Rp 9.500

Ryan Ariadi Suwarno:

Jangka pendek: sell on strength

Support: pertama Rp 8.500, kedua Rp 7.000/7.050

Resistance: Rp 9.750

sumber: