Indonesia Power kaji beli 34% saham Kideco
JAKARTA (Bisnis Indonesia): PT Indonesia Power mempertimbangkan tawaran PT Kideco Jaya Agung untuk ikut dalam divestasi 34% saham perusahaan tambang batu bara di Kaltim tersebut.
Presdir PT Indonesia Power Fir-daus Akmal mengatakan Kideco sudah menawarkan secara resmi kepada Indonesia Power untuk membeli saham perusahaan itu.
"Kami tengah mempertimbangkan tawaran Kideco untuk membeli saham mereka. Bagi kami sendiri tawaran itu cukup menarik karena kami memang tengah berupaya masuk ke dalam industri tambang batu bara,"katanya kepada Bisnis pekan lalu.
Menurut dia, saat ini, pihaknya te-ngah mengkaji materi penawaran dari Kideco untuk mengetahui seberapa besar keuntungan perusahaan membeli saham perusahaan tersebut.
Berdasarkan catatan Bisnis, PT Tambang Batubara Bukit Asam Tbk (PTBA) juga telah menyatakan minatnya untuk membeli saham PT Kideco Jaya Agung.
"Kideco merupakan salah satu tambang yang potensial dengan prospek yang baik dari sisi cadangan, kualitas dan tingkat produksinya," kata Milawarma, corporate secretary PTBA, dalam penjelasan tertulis ke Bursa Efek Jakarta belum lama ini.
Milawarma mengatakan PTBA menerima tawaran dari Kideco ikut dalam divestasi 34% saham divestasi Kideco.
PT Kideco Jaya Agung adalah perusahaan yang dimiliki oleh Korea Selatan Samtan Co. Ltd. dengan produksi mencapai sekitar 11 juta ton batu bara per tahun.
Perusahaan tersebut dikenai kewajiban melakukan divestasi secara bertahap sejak 2001 dengan kewajiban divestasi awal 37% dan setahun kemudian bertambah 7%.
Saat ini, diketahui proses divestasi Kideco baru berhasil dilakukan sebesar 10% yang didapatkan oleh PT Kalimantan Energi Lestari (d/h Sumber Mitra Jaya) dan PT Muji Inti Utama.
Pemerintah dan Kideco diketahui sudah menyepakati harga divestasi saham untuk periode 2002 senilai US$366,7 juta untuk 100% saham PT Kideco Jaya Agung.
Firdaus mengatakan pembelian Kideco menjadi alternatif terbaik bagi perusahaan dalam upaya terlibat langsung dalam sisi pengadaan bahan bakar untuk pembangkit.
Dia mengatakan selama ini Indonesia Power berusaha untuk mengakuisisi tambang batu bara berkapasitas produksi 1 juta- 2 juta ton per tahun, namun hingga kini belum terealisasi.
"Kami tidak mendapatkan tambang berproduksi sedang yang kami inginkan itu. Jadi Kideco mungkin bisa jadi pilihan,"katanya.
Dia mengatakan perusahaan memandang perlu terjun ke tambang batu bara dalam upaya mengamankan pasokan batu bara bagi sejumlah pembangkit thermal yang dioperasikannya.
Untuk itu, tambahnya, pihaknya berupaya membeli perusahaan tambang batu bara yang telah berproduksi dengan tingkat kualitas tinggi.
Dia berharap dengan memiliki tambang batu bara maka kesulitan mendapatkan suplai batu bara, seperti yang terjadi selama ini dapat teratasi. (irs)