F-root server Indonesia resmi beroperasi
JAKARTA (Bisnis): Akses Internet di Tanah Air diharapkan semakin cepat dan efisien dengan dioperasikannya F-root server (Internet root server).
Sekretaris Jenderal APJII (Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia) Heru Nugroho mengatakan dengan beroperasinya F-root server di Jakarta maka akses yang dilakukan seluruh pengguna Internet di Indonesia akan semakin dekat.
"Dengan membangun F-root server sendiri tentunya pengguna Internet di Indonesia tidak perlu lagi mencari root ke luar negeri karena sudah disediakan di Indonesia," ujar dia kemarin.
Menurut dia, F-root server tersebut sebetulnya sudah diinstalasi sejak dua pekan lalu. Tetapi sistem tersebut diuji coba dulu di ITB sebelum secara resmi diluncurkan.
Instalasi F-root server ini ditujukan untuk mengurangi arus lalu-lintas Internet ke luar negeri dalam melakukan resolving DNS (domain name server). Hal itu membuat akses Internet menjadi lebih cepat dan efisien.
Sebelumnya sudah terdapat 13 root-server di seluruh dunia, 10 diantaranya terletak di Amerika Serikat, satu di Jepang, dan dua lainnya di Eropa, yaitu Inggris dan Swedia.
"Indonesia merupakan negara kelima yang memiliki root server, sehingga secara keseluruhan jumlahnya di dunia saat ini mencapai 14," jelas dia.
Menurut Heru, pengoperasian F-root server Indonesia merupakan hasil kerja sama berbagai pihak, antara lain APJII, PT Telkom, ISC (Internet System Consortium), APNIC, termasuk pihak swasta seperti Cisco Systems, IBM, dan kalangan Penyelenggara Jasa Internet (PJI).
Irfan Setiaputra, Managing Director Cisco Systems Indonesia mengatakan dalam proyek ini pihaknya menyediakan Cisco Router seri 7200 sebagai perangkat inti F-root server.
"Cisco Router seri 7200 yang ditempatkan di dalam induk jaringan Indonesia Internet Exchange akan membantu mengelola arus informasi seperti suara, video, dan data," ujar dia.
Ajak bermitra
Saat meresmikan root server tersebut, Dirjen Pos dan Telekomunikasi Djamhari Sirat mengajak kalangan industri TI untuk bersama-sama mendorong pertumbuhan penetrasi Internet di Indonesia.
Menurut dia, pemerintah menyadari bahwa pertumbuhan Internet di Indonesia masih tergolong rendah.
"Sampai akhir tahun lalu pengguna Internet di Indonesia baru mencapai 8 juta atau 5% dari total populasi."
Dibandingkan dengan negara lain seperti Cina, India, Korea, dan Singapura, dia mengakui bahwa tingkat penetrasi Internet di Indonesia memang tergolong masih sangat rendah.
Dengan dioperasikannya F-root server di Indonesia dia mengharapkan agar masyarakat semakin memperoleh kemudahan dalam mengakses Internet.
"Selain itu kami harap Indonesia juga akan dapat melakukan penghematan bandwidth karena tidak perlu lagi mengakses ke luar negeri."
Sebelum pengoperasian root server ini, lalu lintas DNS dari Indonesia untuk top domain seperti .COM, .ORG, dan .NET harus melalui luar negeri lebih dulu sehingga jalur trafik Internet banyak yang tersedot ke luar negeri.
Menurut Djamhari, penyebab rendahnya penetrasi Internet di Indonesia adalah tingkat pendidikan masyarakat yang relatif belum menunjang.
Sementara itu, Telkom Divre III Jabar-Banten untuk kedua kalinya menyelenggarakan Internet goes to school (IG2S) di 16 lokasi di delapan Kandatel Jabar dengan target peserta mencapai 11.000 orang.
Dodi M Gozali, Kepala Humas Telkom Divisi Regional III Jabar-Banten mengatakan sasaran pelatihan Internet gratis ini bukan hanya kalangan sekolah melainkan juga para pelaku usaha kecil dan komunitas pesantren.
Dia memprediksikan kegiatan yang akan dilangsungkan 9 Agustus hingga 8 September itu menghabiskan dana sebesar Rp747 juta lebih.
"Kami mentargetkan jumlah peserta yang mengikuti pelatihan ini mencapai 11.000 orang. Saat ini jumlah peserta yang telah mendaftar 7.300 orang," ungkapnya.
Menurut dia, pihaknya optimis target tersebut dapat tercapai, karena berdasarkan pengalaman IG2S pertama peserta yang mendaftar tercatat sekitar 11.000 orang.
Dia mengungkapkan pelaksanaan IG2S II ini akan dilangsungkan di 16 lokasi itu akan mengambil tempat di kantor-kantor Telkom serta di luar kantor Telkom. Untuk lokasi di luar kantor Telkom akan mengambil lokasi di tujuh SMA di Jabar a.l. SMA 3 Bandung, SMA 11 Bandung, dan SMA 2 Cianjur.
"Untuk instruktur kami akan mengambil dari dalam dan luar Telkom namun yang dominan tetap instruktur Telkom jumlahnya 109 orang sedangkan instruktur dari luar Telkom berjumlah 9 orang,"ujarnya. (k14/trd)
sumber: