Dampak Gempa Tasikmalaya Masih Terus Ditangani

Pemerintah dan berbagai komponen masyarakat lainnya bergerak sangat cepat dalam merespon dampak bencana gempa Tasikmalaya 2 September 2009 lalu. Sejumlah wilayah diketahui memiliki tingkat kerusakan cukup parah. Sampai Kamis, 3 Seppember 2009, Badan SAR Nasional (Basarnas) memberitakan bahwa di Kabupaten Sukabumi, tercatat 1.656 unit rumah roboh dan 2.594 unit rumah rusak ringan. 39 unit sekolah, 106 unit tempat ibadah dan 2 unit bangunan lainnya rusak. Di Kabupaten Cilacap , tercatat 504 unit rumah rusak berat dan 739 unit rusak ringan. 3 unit sekolah, 3 unit tempat ibadah, 4 kantor, 4 buah pasar serta 4 unit fasilitas umum lainnya juga rusak.

Secara keseluruhan, total rumah rusak berat sebanyak 10.695 unit dan rusak ringan 13.157 unit. Selain rumah, data kerusakan juga meliputi 367 unit sekolah, 353 unit tempat ibadah, dan 30 unit kantor. Data ini mencakup 10 kabupaten/kota di Jawa Barat. Yakni, Kabupaten Cianjur, Garut, Sukambumi, Tasikmalaya, Bandung, Bandung Barat, Bogor, Kuningan, Ciamis dan Kota Banjir serta Kabupaten Cilacap di Jawa Tengah.   Sementara jumlah pengungsi yang tercatat di Pusdalops BNPB sebanyak 3.118 jiwa. Rinciannya, Tasikmalaya sebanyak 450 jiwa, Kabupaten Kuningan 180 jiwa, Kabupaten Ciamis 100 jiwa dan Kabupaten Cilacap 2388 jiwa.

 

Pergerakan Tim ESDM Siaga Bencana

 

Sementara itu Tim ESDM Siaga Bencana yang berada di bawah komando Basarnas sudah disebar di lima lokasi.  Tim tersebut setiap pagi apel pagi bersama seluruh tim lainnya, dengan jadual kerja umumnya mulai jam 08.00-20.00. Telah diberitakan bahwa  5 tim ESDM Siaga Bencana disebar ke-lima lokasi bencana yaitu: Tim Antam-Pongkor: Cianjur, Tim PT Newmont Nusa Tenggara Barat: Pangalengan, Tim Kaltim Prima Coal: Tasikmalaya, Tim Pama Persada: Ciamis-Banjar dan Tim Arutmin: Sukabumi.

Setelah berkoordinasi dengan Tim Sakorlak Cianjur maka diberitakan bahwa wilayah Cianjur Selatan memerlukan penanganan oleh Tim resque, oleh karena itu hari  ini Tim Arutmin yang bertugas di wilayah Sukabumi digerakan ke Cianjur Selatan, sedangkan wilayah lain relatif sudah tertangani. Koordinator Lapangan Tim ESDM Siaga Bencana Ir Syawaludin Lubis menyampaikan kondisi terakhir "..koordinasi lapangan terus dijalankan, dan rencananya hari ini Tim dari PT Tambang Batubara Bukit Asam juga akan ikut bergabung memperkuat Tim Resque, dari kota Cianjur menuju tempat yang dituju dibutuhkan waktu 3-4 jam perjalanan".

Kondisi Terakhir di lokasi bencan Cirangkangkareng Cibinong-Cianjur adalah sebagai berikut: jumlah tertimbun 11 unit rumah, 1 ruko dan 1 mesjid. Rumah yang mengalami rusak berat 85 buah, rusak ringan 167 unit. Telah dibangun posko pengungsi 19 unit. Sementara itu di lokasi ini tim melaporkan bahwa terdapat 14 korban yang diketemukan meninggal, prediksi yang masih hilang 47 jiwa dan korban yang terpaksa mengungsi 2.848 jiwa.

Dalam kesempatan ini, PT Antam Pongkor menyiapkan bantuan beras dan mie serta obat-obatan sebanyak satu truk. Selain itu keperluan lain seperti air minum, makanan kaleng, perlengkapan mandi dan tidur, selimut, gula, teh dan lain-lain saat ini juga sedang disiapkan untuk menuju lokasi bencana.

Sementara itu secara terpisah, Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral (DESDM) Surono menjelaskan bahwa kedalaman pusat gempa yang melebihi 30 kilometer menjadi penyelamat warga dari ancaman tsunami. 

 

edpraso



 

 

 

sumber: