Batubara dan Panas Bumi juga Dominan Pada Program 10000 MW Tahap II

PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) akan segera mengajukan rencana pembangunan sejumlah pembangkit listrik sebagai bagian megaproyek 10.000 mega Watt (MW) tahap II yang akan dimulai tahun 2011-2014. Lokasi pembangkit listrik direncanakan akan tersebar pada 78 titik dengan total kapasitas mencapai 9.706 MW. Proyek percepatan pembangkit 10.000 MW tahap II memang difokuskan pembangkit berbahan bakar energi baru dan terbarukan, seperti batu bara, panas bumi, gas, dan air. BUMN kelistrikan itu juga telah memfinalisasikan persiapan untuk proyek pembangunan pembangkit itu.

Berkaitan dengan program itu, PT Pertamina (Persero) juga menyampaikan kesiapan perseroannya untuk menyalurkan semua produksi geothermal untuk pembangkit listrik PLN.

Program 10.000 MW tahap II
Total kapasitas 9.706 MW
Wilayah pembangunan 78 lokasi

PLTA Jawa

 1. 000 MW
Luar Jawa 174 MW
PLTGU Jawa  1.200 MW
Luar Jawa 240 MW
Geothermal Jawa  1.485 MW
Luar jawa 1.411 MW
PLTU Jawa  2.000 MW
Luar jawa 2.196 MW

Sumber: PLN, diolah

Dari data PLN, pangsa geothermal nantinya akan mencapai 30,8%, sedangkan mengenai harga geothermal, seharusnya ditetapkan secara business to business (b-to-b). Untuk batubara akan mencapai 43% dari total kapasitas yang ada, ini juga sebagai penambahan dari proyek percepatan 10.000 MW tahap I yang seluruhnya berasala dari pembangkit batubara. 

PLN juga mengharapkan bahwa PLTU Suralaya 1x625 MW dan Paiton 1x660 MW yang merupakan bagian dari megaproyek 10.000 MW tahap I sudah bisa dilakukan uji coba operasi penyalaan pembangkit pertama (first firing) pada akhir 2009.

Salah satu aspek yang perlu mendapatkan perhatian adalah untuk pengadaan dan jaminan pasokan batubara yang dari sisi jumlah tidak jadi masalah, namun dalam prakteknya tetap perlu dilakukan pengawasan.

edpraso (diolah dari berbagai sumber)

sumber: