Antam Gandeng Rusia dan China Kembangkan Proyek Alumina

Antam Gandeng Rusia dan China Kembangkan Proyek Alumina

Jakarta-- PT Aneka Tambang Tbk akan menggandeng perusahaan Rusia dan China untuk garap proyek alumina. Dengan Russian Aluminium garap proyek chemical grade alumina di Tayan, Kalimantan Barat, sementara dengan Tingshan dari China menggarap Bintan Smelter Grade Alumina.

Menurut Sekretaris Perusahaan PT Antam Tbk Bimo Budi Satriyo, nota kesepahaman antara Antam dengan Russian Aluminium akan diteken pada 6 September 2007. "Penandatanganan dilakukan di depan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Presiden Rusia Vladimir Putin saat datang ke Indonesia," katanya, di kantor Kementerian Negara BUMN, Jakarta, Selasa (21/8).

Kerja sama tersebut, jelas Bimo, berupa penggarapan proyek chemical grade alumina di sekitar Tayan, Kalimantan Barat.
Namun, dia mengaku lupa, ketika ditanya berapa besar luas lahan proyek dan kandungan bauksit yang ada di sana. "Lahan itu merupakan sisa Alumina Tayan, lokasinya berada di bawahnya."

Proyek Bintan Smelter

Selain dengan perusahaan Rusia, PT Antam Tbk juga akan menggandeng Tingshan, perusahaan asal Cina, dalam pembangunan pabrik Bintan Smelter Grade Alumina senilai US$ 250 juta.

Perusahaan ini sebagai mitra pengganti Xinfa Alumina, perusahaan cina sebelumnya yang terlalu sulit dalam mengajukan persyaratan.

Namun Bimo belum dapat memastikan waktu perealisasian pembangunan pabrik itu. Tetapi pabrik itu ditargetkan bisa selesai dibangun pada tahun 2013, dengan perkiraan masa pembangunan sekitar tiga tahun.

Bintan Smelter Grade Alumina merupakan salah satu pabrik yang akan dibangun Antam untuk meningkatkan nilai tambah komoditas nikel serta bauksit yang diproduksi. Pabrik tersebut dibangun dengan kapasitas produksi alumina olahan 400.000 ton per tahun. (MNC-4)

sumber: