ADC garap tambang batu bara di Samarinda

ADC garap tambang batu bara di Samarinda

Bisnis, 18 Januari 2006

 

 

JAKARTA: PT Artha Daya Coalindo melakukan ekspansi ke industri hulu batu bara dengan menggarap proyek penambangan komoditas itu di Samarinda, Kaltim, dengan investasi awal Rp50 miliar.

Untuk memperlancar diversifikasi usaha menjadi kontraktor pemegang Perjanjian Karya Pengusahaan Pertambangan Batu bara (PK2B) di proyek itu, ADC menjalin kemitraan dengan PT Jaya Samudra Karunia.

"Berdasarkan studi kelayakan di dekat Samarinda terdapat deposit batu bara sedikitnya 20 juta ton. Nah, lokasi tadi akan kami jadikan proyek penambangan bersama PT JSK," ujar Dirut PT ADC Munadjad, kemarin.

Dia menjelaskan untuk menambang 20 juta ton deposit batu bara di proyek itu membutuhkan investasi awal Rp50 miliar. Dari kebutuhan investasi sebesar itu, ADC mempunyai andil 10%-20%. Dengan kata lain, andil saham terbesar (80%-90%) dipegang oleh JSK.

"Penambangan batu bara di Samarinda ini merupakan proyek pertama dalam industri hulu yang kami masuki. Oleh karena itu, ADC baru berani menempatkan share 10%-20%," tuturnya.

ADC merupakan perusahaan yang didirikan oleh PT Indonesia Power bersama PT Arthindo Utama dan PT Desira Pratama Line.

Pada awal pendiriannya (21 Okt. 1997) ketiga perusahaan tadi menempatkan saham masing-masing 20%:40%:40%. Namun sejak 1999, komposisi saham berubah menjadi 60%:20:20%.

ADC diketahui bergerak dalam bisnis inti di bidang penyediaan dan pengangkutan batu bara. Selain itu, perusahaan ini menangani usaha pemasokan minyak pelumas dan suku cadang perkapalan.

Munadjad menegaskan proyek penambangan batu bara di Samarinda mempunyai arti penting bagi pengembangan bisnis ADC. Sebab keberhasilan proyek itu, katanya, akan menjadikan ADC ke luar dari bayangan bisnis perusahaan induknya (PT Indonesia Power dan PT PLN).

"Mulai tahun ini ADC akan melakukan diversifikasi dan segmentasi pasar di luar PT Indonesia Power dan PLN."

Sebagai anak perusahaan PT Indonesia Power, ADC pada 2004-2005 telah merealisasikan kontrak pengangkutan batu bara dari berbagai perusahaan tambang ke Pembangkit Listrik Tenaga Uap Suralaya sedikitnya 3,5 juta ton.

Tahun ini, perusahaan tersebut mendapatkan kontrak untuk mengangkut dua juta ton batu bara dari Kalsel ke PLTU Suralaya di Banten.

Kontrak pengangkutan batu bara milik PT Natuna Energy dan PT Oktasan Baruna Persad itu diperoleh ADC melalui tender yang diselenggarakan oleh PT Indonesia Power.

sumber: