2005, Freeport Optimistis Capai Target Produksi
Tahun ini,
'Tetapi, tahun depan mungkin akan turun lagi. Memang, produksi ini sangat fluktuatif. Dan, penurunan produksi yang tidak bisa dihindari, adalah kalau kendalanya itu terkait faktor alam. Di wilayah
Direktur Jenderal Geologi dan Sumber Daya Mineral Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Simon Felix Sembiring, be-lum lama ini mengatakan, produksi emas (dalam ore atau bijih) di
Berdasarkan data di Direktorat Jenderal Geologi dan Sumber Daya Mineral Departemen ESDM, tahun 2004 total produksi emas Indonesia tercatat 92,336 juta kilogram (kg). Produksi itu menurun dari tahun 2002 dan 2003, yang masing-masing mencapai 142,238 juta kg (2002) dan 141,019 juta kg (2003).
'Tapi, penurunan ini mudah-mudahan bisa ditutup dengan peningkatan produksi emas dalam konsentrat oleh
Selanjutnya Mindo Pangaribuan menjelaskan, longsor di Grasberg pada akhir 2003 itu cukup mempengaruhi produksi, mengingat di wilayah tambang terbuka tersebut memiliki kandungan bijih yang berkualitas bagus. Saat ini, dia memastikan, wilayah Grasberg sudah aman untuk ditambang karena proses stabilisasi telah rampung.
Di wilayah yang rawan longsor itu, telah dilengkapi dengan peralatan seismograf monitor, sehingga bila sewaktu-waktu terjadi longsor, bisa diminimalkan dampaknya.
Sejak terjadinya longsor Freeport terpaksa menghentikan produksi di wilayah itu, sampai sekitar dua pekan. Insiden longsor itu semula diyakini tidak akan mempengaruhi pencapaian target produksi tahun 2003, karena sebelum terjadi longsor, produksi Freeport tercatat telah mencapai 80 persen dari target tahun 2003, yang mencapai 1,4 miliar pon tembaga dan sekitar 2,6 juta troy ounce emas.
sumber: